Sunday, March 20, 2011

SUPERMOON (sebuah puisi tiada henti)

(Puisi ini saya dedikasikan untuk seseorang jauh di sana, almarhumah nenek)



Kala itu
ku duduk di depan rumahku
Ber-alaskan rumput dan batu
Aku duduk termanggu
Menatap langit hitam kelabu
Dengan berbekal sebuah buku

Kala itu
ditemani dengan dinginnya angin malam itu
Ku masih duduk terpaku
Masih menulis beberapa sajakku
Yang mungkin tak seorang pun kan tahu

Dalam sendu
Sang Supermoon akan menemaniku
Dalam rindu
Sang Supermoon akan memelukku


Tasikmalaya, 20 Maret 2011
02:12 AM
Nadia Salsabila

No comments:

Post a Comment