Sunday, November 14, 2010

Si Wanita Tua

Mentari, 
cahayanya tak secerah hari kemarin
Kini ia redup, menanti cahayanya kembali
Menutup hari ini
Dengan cahayanya yang tak pasti
Menanti hingga esok datang lagi

Ku terus berjalan
Menyusuri kota penuh kenangan
Menyapa embun yang menawan
Memberi tanda pagi tlah datang
Menjemput petang yang kan menjelang

Kemarilah, hai kau gadis kecil!
Bermainlah bersamaku kali ini
Meski waktuku tak akan lama lagi
Ku hanya ingin gadis kecilku mengerti
Apa arti sesungguhnya hidup ini
Mengapa semua saling bersaing
dalam dunia yang tlah mati suri
Namun, semua takkan abadi
Seperti aku yang akan dijemput mati

No comments:

Post a Comment