Tuesday, November 23, 2010

Mungkin hati ini lelah, tapi rasa ini takkan pernah lelap

Gila sodarah, gue GILA!

Hari ini udah 2 kali gue liat Mr. N. Kenapa pas hari senin engga? Kenapa harus hari ini? Kenapa juga harus DUA KALI?


Pertama gue liat dia yakni saat istirahat pertama. Gue dan Dina pergi ke perpustakaan buat balikin novel bang Dika yang judulnya "Kambing Jantan" dan "Babi Ngesot" (yang "Marmut Merah Jambu" juga gue udah baca loooh), sedangkan Suci dan Acid memilih buat di kelas soalnya mereka bawa bekel. Yasudahlah.

Sebelumnya, saat ulangan bahasa Inggris, saat gue berada di luar, gue ngobrol ngalor-ngidul sama Suci. Inilah percakapan autis kecil kami :
Situasi : Gue duduk di samping kiri Suci sambil nyetel lagu Samsons yang judulnya Akhir Rasa Ini (yak, this is SAMSONS WEEK!).

Gue : (tiba-tiba sambil ngelempar buku) "Okeh sodarah (perhatian, di sini 'h'nya harus kedengeran jelas!), gue mundur!"
Suci : (kaget lihat tingkah laku gue berubah autis) "Lu maju aja belom!"
Gue : "Gue terlalu pecundang, ci!"
Suci : "Gue juga nad. Gue juga nyerah buat bikin sebuah rencana yang lebih besar!"
Gue : "Kenapa harus DIA?"
Suci : "Entahlah."
Gue : "Okeh, jika gue harus menang, gue akan membawa kemenangan gue dengan bangga. Tapi kalau gue kalah kawan, gue akan kalah dengan TERHORMAT!" (nepuk-nepuk dada)
Suci : (terharu-menyalami gue-ingus meler. eh engga ding, bercanda) "Gue dukung lo!"

Tak sampai satu menit kemudian...
Suci : (hening)
Gue : (nyetel lagu That Should Be Me-nya Justin Bieber a.k.a pacar pembantu gue) (joget-joget ga jelas) "Ci, tau ga ini bakal gue post ke blog gue."
Suci : (without any expressions) "Iya, gue tau nad."

Back to the 1st break, when Dina and I went to the library. I don't know why, but my heart felt different at that time. IDK WHY, SODARAH! Dina and I walked down to the library normally, like other people (emang biasanya jalannya gimane? ngesot?). But whenever I came at the door of the library, I SAW HIM CLEARLY! He sat in the corner and was reading something. Ok, honestly, my heart beated so fast, faster than before. But what can I do? NOTHING! When Dina and I was looking for Cinta Brontosaurus, there is a cupboard that has not too many books. I can saw him with my eyes. Idk but he was so, ah I can't say it with words. Until the bell was ringing, he walked like he came over me, and I just stood with none of words, and he TOOK MY BREATHE AWAY! Did he realize it? I guess NOT!

Pertemuan kedua terjadi pada saat istirahat kedua, di mana gue baru pulang dari KOPSIS buat jajan. Di perjalanan pulang, Dina dicegat oleh kawanan orang-orang jahat yang akan menculik dirinya. Okeh, gue boong. Mana mungkin Dina diculik? Cuma orang autis yang mau nyulik Dina, sodarah. (langsung dibogem sama Dina). Jadi ceritanya ada temennya Dina, entah Riana atau Riane namanya (mereka kembar sodarah, dan gue ga bisa ngebedainnya) ngasih ucapan selamat buat Dina atas ultahnya kemaren hari. Gue cuma liat aja, tapi tiba-tiba ada sentakan kecil di hati gue. Dan tiba-tiba juga Suci nyolek gue, "Nad!". Gue melongo, dan lihat DIA berjalan melewati gue. Bayangkan sodarah! BAYANGKAN! Gue perhatiin dia, badannya, cara ia jalan, senyumnya, ketawanya, gue rekam dalam memori gue yang ga akan pernah habis untuknya.

Jika gue punya kesempatan ngomong sama dia, gue pengen ungkapin perasaan gue yang terpendam ini. Dan jika di akhir nanti gue kalah, gue ingin bilang hanya satu kalimat buat dia, "Mungkin hati ini lelah dengan penantian yang kau buat, tapi rasa ini takkan pernah lelap hingga akhir hayat."

5 comments:

  1. Ayoo.. cobalah untuk buat dia tau, hanya sekedar tau kalau kamu suka.
    dia takan lakuin apa-apa karena dia sendiri ngga tau apa yg terjadi sma kamu.(oke,sadisnya dia ngga tau kamu)

    ReplyDelete
  2. 2 kesempatan terlewatkan begitu saja, hmm sayang sekaLI sodara-sodara, hehe ^^

    ReplyDelete
  3. oke, gue ngga bisa. tapi gue udah nyoba nad, nah elu?
    tapi dia kya ngjauhin gue (apa cuma perasaanaja ya?). kayanya ada sesuatu trjadi tanpa gue tau..

    ReplyDelete
  4. @teh sri : bantuin ke teteh mah --"
    @suci : gue? belom, ci. makasih --"

    ReplyDelete