Friday, November 19, 2010

Apa yang tlah terjadi HARI INI!

Mungkin kalian sudah mulai bosen dengan bacotan gue, tapi gue yakin lama-kelamaan juga lo-lo pada pasti kangen (mesem mesem ga jelas).

Okeh, terserah deh mau lo baca atau engga, yang penting ini kehidupan gue, kalian mau terima keautisan gue atau engga juga terserah kalian. INI GUE, NADIA SALSABILA!


Terima kasih banget buat kalian yang udah mau luangin waktu untuk baca postingan-postingan gue yang sangat murahan bermanfaat bagi kehidupan masa depan nusa dan bangsa. (okeh, gue lebeh soal ini sodarah. Lupakan!)

Baiklah, gue bakal ceritain apa kisah yang menarik di hidup gue yang terjadi hari ini. Dimulai ketika semalem gue chatting dan sms-an sama salah seorang kakak kelas gue yang kita sebut saja inisialnya 'M'. Saat chatting dia nanya siapa orang yang pake baju olahraga itu (lihat postingan gue yang judulnya "Tak Seperti Biasanya"). Gue ga berani jawab, tapi dia terus maksa (meskipun kelihatannya ga maksa). Dia janji bakal bantuin gue, tapi gue ga yakin itu. Okeh, gue lihat dia lumayan deket sama orang yang gue maksud itu, tapi gue pesimis sodarah! PESIMIS!

Berhubung hari telah larut malam, gue off, dan pindah ke sms. Berikut sms-an gue semalem dengan 'M' itu.
M : "Mau dilanjut yang tadi?"
Gue : "Oh iya, mau nanya apa a? Saya mah biasanya nyerita kalau udah ditanya. Hehehe."
M : "Ya lanjutin aja yang tadi. Hehe"
Gue : "Hahaha iya a. Saya (entahlah suka, kagum, cinta, atau apa) sama cowo (yaiyalah, masa cewe, lesbong dong!), aa juga kenal, orangnya biasa aja, ga ganteng, tapi baik."
M : "Namanya?"
Gue : "Kalau disebutin nama langsung ga seru a, kita maen tebak-tebakkan! Hahaha."
M : "Kelasnya atuh?"
Gue : "**. Bukan anak KIR. Pokonya kenal sama aa."
M : "****?" (maaf, nama disamarkan sodarah)
Gue : "JANGAN SEBUT NAMANYA PLEASE A! BISA-BISA AYAN SAYA KAMBUH! SAYA TEWAS HAHAHA --" (maaf, saya meltingnya seperti ini)"
M : "Wah? Berarti bener ****?"
Gue : "Yaa Allah a, udah dibilang jangan disebut namanya a --" Sumfeh deh a, dag-dig-dug hati saya sekarang, tau deh!"
M : "Haha. Bagus-bagus. Tapi banyak saingan, hehe." (okeh, di sini gue ga bisa bohong, hati gue jatuh!).
Gue : "Makanya daripada itu, entahlah a, mungkin saya ga pantes. #pesimis." (sumfeh sodarah, pas ngirim sms ini gue ga bisa bohong tangan gue gemeteran + hati gue ga rela)
M : "Cocok ko. Kalau ngobrol pasti nyambung!" (okeh, di sini hidung gue terbang!)
Gue : "Iya, itu KALAU BISA, nah KALAU ENGGA a? Haaa, entahlah, mungkin saya udah kejang-kejang duluan kalau ngobrol juga a --"
M : "Dia baik ih, coba aja!"
Gue : "Gimana mau nyoba a, ga ada cara, ga ada kesempatan #tragis. Aa juga baca postingan saya kan, itu satu-satunya kata yang dia lontarkan buat saya." (baca postingan gue yang judulnya "Tak Seperti Biasanya")
M : "Gini deh, ekskul ikut apa aja?"
Gue : "KIR doang a (tragis banget idup lo nad --"). Kenapa gitu a?"
M : "Ikut **** atau ******** atuh, biar ada kesempatan!"
Gue : "Bukan jati diri saya a, saya sama sekali gabisa ***** kecuali **an doang. Ah sudahlah
M : "Jangan gitu, nanti dibilangin deh ke si ****, hehe" (okeh sodarah, di sini gue mulai panik-asma engap engapan-ayan kambuh-gue tewas. Dramatis)
Gue : "ASTAGFIRULLAHALADZIM, JANGAN! SAYA BISA MATI BUNUH SAPI A! (sumpah kagak nyambung). Ntar masuk koran terus ada tulisan dicapslock semua "SEORANG SISWI BUNUH DIRI KARENA RAHASIANYA DISEBARKAN", dan tersangka utamanya adalah si SAPI, gimana? (sumfeh, ini bener-bener kagak ada nyambung-nyambungnya)".
M : "Hm, tenang atuh, banyak yang bilang ke aa, suka sama ****, trus aa bilangin ke ****nya, tapi biasa aja!"
Gue : "Tapi masalahnya saya yang ga bisa a, dan saya bukan suka, tapi mungkin udah terlalu dalam. Dan itu salahnya! Maybe I give up!"
M : "Jangan nyerah atuh. Besok datang aja ke lab*** dah jumatan, **** pasti ada di sana!"
Gue : "Yaa Allah a, terus di lab*** ngapain? Diem aja sambil asma engap-engapan gitu? Haduh, saya nyari mati itu mah :( "
M : "Ye, kan ada kesempatan buat ngobrol, hehe. Tanya apa aja, pasti dijawab!"
Gue : "I'm not brave enough to do that :( I'm sorry."
M : "Atau suruh si **** nanya duluan? Hehe." (MY, gue mulai melting)
Gue : "Ah entahlah a, buat apa a **** nanya duluan coba?"
M : " Ya nanti aa suruh deh, hehe."
Gue : "Semoga itu tidak terjadi (harapharapcemas)"
M : "Hehe. Oke-oke, liat aja besok!"

Okeh, semalaman gue ga bisa nutup mata, membayangkan apa yang bakal terjadi esok hari.

Keesokan harinya...


Tak ada yang istimewa. Pelajaran PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) hanya membahas masalah kelompok sindikat buat proyek Taman Kelas yang tak kunjung usai di semester ini. Di mana gue kebagian sebagai ketua koordinator team Pembuatan yang membawahi 13 anak buah (muka bangga). Saat pelajaran Geografi yang tiba-tiba ulangan dadakan (ya iyalah namanya juga dadakan), si Guru yang sibuk dengan telfonnya, membiarkan kami mengerjakan sendiri soal tersebut. Tapi pas tengah-tengah soal, tiba-tiba beliau keluar dan gue pun (yang notabenenya paling males nunggu) milih buat maen GAGARUDAAN dengan sahabat gue, Suci. Mungkin pengaruh keautisan gue dan Suci cepat menyebar, sehingga Satria, cowo yang duduk di belakang gue pun ikutan, disusul dengan Miqdar, Dhepe, dan Yeni.
PU Biologi, hanya satu yang istimewa, di mana akhirnya gue ngerti apa itu DAUR HIDUP PLASMODIUM YANG BEGITU RIBETNYA! (muka sok bangga-bahagia-mata berkaca kaca).

Saat para lelaki sedang jumatan, gue dan sahabat-sahabat gue (Dina, Acid, dan Suci), ditambah Nisa, ada acara mentoring yang biasanya dilaksanakan pas hari senin. Tapi karena senin kemaren kelas kami ada acara, jadi dengan sangat berat badan hati dipindahkan ke hari jumat. Di sini sahabat-sahabat gue curhat abis-abisan tentang masalah gue dan mantan-yang-tak-pernah-gue-anggap-mantan, kepada dua teteh yang cantik, yakni Teh Mia dan Teh Siti (kok yang terakhir kayak nama merek yak? #peace).

Sehabis mentoring, Suci nganterin Dina pulang sampe ke gerbang, sedang gue dan Acid nunggu Suci di kelas. Kami berdua (dalam masa menunggu Suci) mengganggu dua sosok manusia jadi-jadian (baca : Ilham neon dan Adit) yang lagi berdua di kelas. Kami tertawa, kami senang, kami puas! HAHAHA

Setelah Suci balik ke kelas, gue dan Suci berencana pergi ke Mushola dengan lewat jalur melewati lab*** (sekalian jajan di KOPSIS). Okeh, saat gue tepat berada di depan pintu KOPSIS, gue mendengar sayup-sayup suara yang timbul tenggelam. Dan sepertinya gue KENAL SUARA ITU! YAK, GUE KENAL! ITU PAK SBY! Eh maaf sodarah, bukan itu maksud gue, ITU DIA! Gue cuma bisa diem mematung mendengar suara itu di mana posisi gue saat itu berada di pintu KOPSIS.

Saat gue jalan di lorong depan lab***, gue membayangkan dia membuka pintu, terus pintu yang dia buka kena kepala gue, gue amnesia, gue dibawa ke RS, dia ikut ke RS sambil nangis bombay gitu, gue diopname seminggu, dia dengan setia nemenin gue dan sambil megang tangan gue bilang "Sadarlaah, aku mohon sadarlah!". Okeh, itu imajinasi gue yang ga ketulungan (lagi).

Sehabis sholat dan lain-lain, gue berangkat les biologi bersama para sahabat gue (baca : para makhluk ABSURD) kecuali Dina. Saat les pun gue ga bisa jauhin pikiran ini dari kejadian tadi. Masih terngiang di telingakuu, bisik cintamuu (bentar, kok jadi nyanyi dangdut?).

Dan di sini gue, menulis postingan ini sampai jari-jari gue melepuh. Entah ia kan peduli atau pun tidak, kan kucari jawaban itu, setelah pesan-pesan berikut ini. HAHAHA BYE

2 comments:

  1. daLem banget sih Nad... sumur kaLah neh...
    'Semangat yaah... ^^b

    ReplyDelete