Hari ini bertepatan dengan hari perpisahan PPL Universitas Siliwangi yang praktek di sekolah gue. Dina pulang duluan. Gue, dan Suci pulang anting ke tempat parkir buat nyari motornya andre (yang notabene tempat parkirnya luas banget). Setelah ketemu, masalah muncul, gimana cara ngelepasin nih helm? Gue ga biasa pake motor merk ******, gue biasanya pake motor ***** (okeh, di sini gue ngaku gue KATROK, puas?). Entah mungkin karena nerpes atau malah herpes, gue deg-degan bawa motor si andre, jadi bawaannya kagok. Ah entahlah. Alhasil, gue ngendarain pelan-pelan karena kagok itu (dan juga karena takut rusak).
Setelah ambil kamera, simpen buku, simpen notebook, dan ganti otak (nah loh?), gue cabut lagi ke sekolah. Sesampainya di sekolah, sahabat gue si Acid langsung ambil beberapa jepretan pake kamera gue, Sonny Alfa 230
Gue dengan salah satu makhluk ABSURD, yakni Suci
Gue dengan salah satu makhluk ABSURD, yakni Astried
Kita langsung melakukan misi dengan target "Pak Imam" yang artinya kalau kita udah moto Pak Imam, misi selesai. Kita bertiga pun berubah menjadi Three Charlie's Angels (itu loh film yang terkenal itu, bukan band Indonesia yak!) lengkap dengan pistol (baca : mainan yang kalau diteken ngeluarin suara "tenonet"). Betapa kerennya kami... Okeh, gue cuma bercanda. Tapi misi gue bener-bener asli, kita harus mendapat foto bareng Pak Imam! Pasti di otak kalian (mungkin kalau yang ga punya otak bisa minjem dulu ke tetangga sebelah) sedang berkelebat berbagai macam pertanyaan seperti "Siapa Pak Imam?", "Kenapa harus Pak Imam?", de-el-el. Ini jawabannya...
"Biarkan waktu yang menjawabnya".
Ini dia Three Musketeers, eh maaf salah, kamsutnya Three Charlie's Angels
Gue, Acid, dan Suci, memakai rute melewati koridor WC, KOPSIS. Dan saat tiba di depan lab***, Acid mencoba ngecek ke dalam, mungkin ada salah satu dari ** kami. Tapi yang ada hanyalah milik Suci, yakni dengan Mr. Bear-nya (yang sama sekali ga mirip beruang). Setelah itu, kita pergi ke samping labkom, yaitu jalan menuju masjid, dan memulai pencarian. Kami mencari di dekat ruang guru (yang notabene dijadikan kantor markas PPL) tapi tak ada. Yang ada kita hanya menemui para pekerja catering yang sedang menyiapkan parasmanan. Alhasil, kami pun mencari ke belakang layar, dan PAK IMAM ADA! Yak, itu dia, PAK IMAM! Kita lihat beliau sedang sibuk ngobrol di sini di situ, jadi kami balik lagi ke sebelah labkom hingga waktu yang tepat.
TUHAN MENGIZINKAN...
Kami berfoto-foto dengan guru-guru PPL yang sempat mengajar di kelas kami. How lucky we are, but WHERE ARE YOU DINAAAA?
These are the pics
Ini foto para guru PPL
Kami bersama Bu Wikue dan Bu Aidah
Masih bersama Bu Wikeu dan Bu Aidah
Kami bersama Pak Imam dan Pak Sugih. YEAAH!
Masih bersama Pak Imam dan Pak Sugih. HOW LUCKY WE ARE!
Foto para guru PPL
Masih bersama guru PPL
Pesan kami : Semoga sukses ya, Pak, Bu! Selamat buat ujiannya. Tolong maafkan kami, para muridmu yang nakal. Kami akan selalu mendoakan apapun yang terbaik untuk Bapak dan Ibu. Jangan lupakan kami ya! (sumfeh, ane kagak bisa nahan tangis di sini).
No comments:
Post a Comment