Februari pun datang, mengganti posisi Januari di kalender gue. Dan gue tau apa yang ada di pikiran kalian tentang Februari. Yak, hari Valentine. Hari kasih sayang. Sebagian orang (yang sudah memiliki pasangan a.k.a pacar) pasti merayakannya dengan cara memberi bunga atau coklat. Lah gue? Pacar kagak punya. Alhasil, gue tukeran coklat sama adek gue (yang notabene coklat gue dan adek gue itu dibeliin sama mama. Impas.)
Maret. Gue kurang suka bulan ini. Tanya kenapa? Karena menurut gue, nama bulan ini paling aneh. Paling kontras di antara yang lainnya. Dan gue ngerasa nama bulan Maret itu mengandung mistis tersendiri, entah apa. Ya, meskipun ada dua nama bulan yang aneh (maret dan agustus), tapi gue masih bisa mentolerir bulan agustus. Kenapa? Soalnya di bulan itulah Indonesia merdeka! HIDUP INDONESIA! GUE IMUT! (?). Tapi di bulan ini juga gue ikut testing di SMANDA, salah satu sekolah favorit di sini (baca : tasik). Ya, penentuan hidup dan mati gue ada di sini. Dan kalian tau apa? Peserta testingnya menembus angka 700 ekor sodarah! Angka yang liar binasa (?). Dan apa lagi? Gue berada di urutan pertama di daftar peserta testing. Padahal gue daftarnya ditelat-telatin. Kenapa gue malah jadi yang nomor satu? Ah, payah. Tapi ga apa-apa sih. Pasti yang diperiksa, kertas jawaban punya gue duluan (bangga).
Yak, APRIL MOP! Pembukaan bulan April selalu aja dengan ritual April mop, dan gue adalah salah satu tumbalnya, pemirsa. Gue pernah sampe nangis gara-gara dijahilin sama seseorang, sebut saja si X. Ah gila, kalau ketemu pengen gue sembelih kepalanya. Tapi gue tau gue ga bakal ngelakuin itu karena gue imut (?). Di bulan ini juga akhirnya gue menantang (?) UN. Yap, rasanya seperti menantang maut, sodarah. Hari pertama, rasa deg-degannya kerasa abis. Tapi hari-hari selanjutnya berjalan seperti biasa, seperti ulangan biasa. Yang gue sayangkan, kenapa media massa malah membuat mental gue (dan mungkin yang lain) jadi down? Bayangkan, pagi-pagi sebelum gue berangkat sekolah di hari ketiga UN, ada sebuah stasiun televisi swasta yang menyiarkan berita, "sekitar 25% siswa SMP di Jabar tidak lulus UN". OH MAYGAT SODARAH! ITU 25%! Angka yang fantastis! Mana ada SMP! Di Jabar lagi! Gue kan di Tasik, yang masih masuk Jabar. Jangan-jangan? Yaa allah, astaghfirullah. Harapan gue di bulan ini, semoga gue bukan salah satu di antara 25% itu. Sebenernya pernah terlintas di pikiran gue, jikalau nanti gue tidak lulus, seengganya gue bisa langsung mengganti identitas gue menjadi seorang bapak-bapak gendut, dengan jenggot panjang putih, juga memakai baju merah, dan jika bepergian selalu ditemani oleh rusanya. Tapi gue mikir-mikir lagi, karena ini bukan bulan Desember. Yang membuat bulan ini spesial di hidup gue adalah surat penerimaan. Ya, surat penerimaan bahwa gue diterima menjadi salah seorang siswa SMANDA periode 2010/2011. Gue bangga sodarah! Gue imut (?). Bagaimana gue tidak bangga? Gue bisa menyingkirkan 400-an lebih anak yang lainnya. Itu berkat kerja keras dan ketekunan (halah, abot).
Gue suka bulan ini. Yap, Mei. Nama bulan yang paling simpel. Cuma terdiri dari tiga huruf saja, sodarah. Bukan cuma itu, di bulan ini juga, abang gue (ha? sejak kapan lo punya abang nad?), MARKUS FEEHILY berulangtahun yang ke 30. Ya, udah kepala tiga sih, tapi abang gue tetep ganteng ko (unyuuu :3). Wishes gue buat abang yaitu semoga makin sukses, westlifenya bisa berjaya lagi, dan LUPAKAN KEVIN! #envy. Selain itu, akhirnya gue tidak jadi merubah identitas gue, karena gue lulus! Ya, lulus dengan hasil yang memuaskan membuat semua menjadi terasa indah (lebay).
Sebenernya kalau kalian liat bulan Juni di kalender versi gue, kalian bakal shock, koma, bahkan meninggal (?). Tanya kenapa? Karena sepanjang bulan ini tanggalnya berwarna MERAH, sodarah. Anda tidak percaya? Silahkan hubungi nomor di bawah ini. Nomor akan tampil jika layar anda terbuat dari kaca. Jika dari tripleks, aplikasi kami belum menyentuh ke sana (?). Gue juga sempet down di bulan ini, untuk beberapa minggu gue terkena DBD lagi, dan berat badan gue turun drastis mencapai 8kg. Hebat? Oh tidak. Gue suka badan gue yang dulu. Tapi yasudahlah, sudah berlalu. Pengennya sih gue langsung makan banyak biar naik, tapi anehnya berat badan gue kagak naik-naik, ya segitu-gitu aja. Ah, nasib.
Yeah, it's time to BACK TO SCHOOL! Juli, waktunya di mana gue menginjakkan kaki imut gue ini di bangku SMA. Waktu peralihan gue antara seragam putih biru menjadi seragam putih abu. Setelah seminggu di MOS, akhirnya gue bisa merasakan carut marut kehidupan awal SMA. Ya, memang tidak terlalu menantang sih, soalnya masih di awal.
Gue ngerasa bulan ini adalah bulan yang cukup istimewa. Di Agustus ini, gue ikut program PERKASA, program perkemahan keakraban siswa. Dan di program ini juga, gue menemukan orang-orang yang satu ideologi dengan gue. Mereka (para makhluk absurd yang berasal dari planet antah barantah) yang setia menemani gue begadang 2 malam berturut-turut. Dari mulai ngomongin keluarga, sinetron, sabun, sampe lapar. Ya, kejadian yang ga bakal gue lupain seumur hidup gue, malam-malam yang gue lalui dengan ditemani mereka dan juga segelas kopi.
Bulan paling membosankan dalam setahun ini? Yak, Agustus-lah. Sebulan libur sekolah, ditambah lagi bulan puasa. Kadar kemalasan pun meningkat.
Yeah, September ceria akhirnya datang, sodarah. Semua terlihat lebih berwarna dibandingkan bulan yang lalu. Rutinitas tiap tahun, setiap mau lebaran, gue pasti mudik ke Jogja, kampung halaman gue. Ya, meskipun gue tidak terlalu fasih dalam menggunakan bahasa jawa, setidaknya gue bisa bertanya, "ono opo?". Selain itu, saat hari pertama gue masuk sekolah (setelah libur panjang yang emang bener-bener panjang), gue suka sama seorang cowo (yaiyalah, masa cewe, lesbong dong) untuk pertama kalinya di kehidupan SMA gue. Dan di hari itu juga, gue dan dia dipertemukan secara tidak sengaja (baca : tidak sengaja). Alrite, I'm speechless at that time. Tapi gue tidak terlalu memikirkan dia pada saat itu (ya, tidak seperti sekarang).
Umur gue bertambah di bulan ini. Ya, Oktober. Tidak terlalu istimewa sih, tapi sahabat-sahabat gue membuat sebuah surprise yang udah gue duga sebelumnya. Ceritanya mereka marah-marahin gue, tapi malah gue yang marah-marahin mereka, haha. Oke, kita IMPAS kawan!
November = Januari. Nothing's special. Tapi rasa di hati ini makin menggebu-gebu (pengen muntah? Gue juga yang ngetiknya aja pengen muntah). Entahlah, pokonya ga ada yang istimewa di bulan ini (gue rasa). Tapi misi perdana gue di mulai di bulan ini. Penasaran apa misi perdana gue? Check out my blog! (promosi dikit kagak ape-ape ye?)
Winter has arrived! Yippie! (sok british banget ya gue?) Haha. Serasa di Eropa deh kalau ngomong kayak gitu. Yap, Desember has come. Di bulan ini, beberapa keajaiban datang di hidup gue. Entah itu dalam bidang keuangan, kesehatan, maupun asmara *suitwiw*. Dimulai dari keberhasil misi perdana gue. Ahihiw, kayaknya awal tahun besok bakal ada yang nraktir nih, haha. Juga, diangkatnya gue menjadi pembahas di setiap java coffee break yang dilaksanakan setiap pagi sehabis ujian (ini kelas gue doang yang ngadain loh). Lalu, isi dompet gue tiba-tiba penuh (oleh tagihan utang). Kesehatan gue cenderung biasa-biasa aja, tapi imun gue sepertinya semakin kuat. Tanya kenapa? Biasanya setiap gue keujanan suka timbul efek-efek yang akhirnya gue bakal sakit, tapi di bulan ini engga. Alhamdulillah. Asmara? Don't ask. I feel better now. Dan ya, bisa dibilang lumayan lah, ada peningkatan meskipun sedikit.
Ya itulah kisah gue di sepanjang tahun 2010 ini. Gue cuma berharap semoga tahun ini bisa ditutup dengan happy ending dan kehidupan gue ke depan bisa lebih baik. Amin.
Tasikmalaya, 31 Desember 2010
07.48 WIB
No comments:
Post a Comment