Monday, April 4, 2011

Cerita pas Open House AFS

Aoouu kakak semua! Balik lagi sama gue di sini.

Udah lama ya sejak terakhir kali gue ngepost dan ga kerasa sekarang udah April! Woop woop! HAPPY APRIL MOP! (telat woy telat!)

Oke, sorry telat (~_~)

Kebetulan nih, kemaren, tanggal 3 April 2011, gue dan sobat gue Suci pergi ke Bandung (baca: ditemani mamah gue). Seminggu yang lalu sih niatnya mau ngumpulin berkas-berkas buat pendaftaran AFS, tapi alhasil kita cuma mau survey aja sekalian ikutan Open House-nya.


Lepas landas sekitar pukul 06.00 WIB, sepanjang perjalanan gue lebih milih tidur ketimbang memandangi jalan. Jangan tanya kenapa.

Sampai di gerbang Tol Pasteur, supir gue langsung mengarahkan mobil kami ke jalan Aria Jipang. Sempat kebingungan, karena you know Bandung you know me so well.

2 kali muterin tempat yang sama karena perut kami kosong dan harus diisi agar Indonesia tetap tentram dan damai (nah loh?). Tapi karena ga ada lahan parkir di sekitar Gedung Sate, alhasil gue pun menyarankan untuk tetap di jalan Aria Jipang sambil menunggu kedatangan temen-temen gue yang lainnya karena kami udah janjian.

Setengah jam berlalu, temen gue belum nongol juga dan akhirnya gue sms mereka. Kamfretnya, mereka baru pada mandi. Alhasil, gue harus menunggu lebih lama.

Dan mereka pun akhirnya datang.

Perut gue kosong dan belum keisi apa-apa kecuali angin. Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kami pun meluncur ke Nasi Bancakan yang ga jauh dari situ. Selesai makan, perut pun kenyang, dan kami langsung take off ke jalan Kyai Gede Utama tepatnya di Common Room-nya, di mana Open House AFS diselenggarakan.

Pas nyampenya, jujur aja, gue ngerasa asing. Belum pernah gue dateng ke acara Open House kayak gini. Pandangan pertama gue saat nyampe yakni gue takut orang-orangnya agak sombong. Gue paling ga suka. Pas mau masuk aja gue ga mau duluan. Ya, mungkin sifat pemalu gue masih ada.

Tapi, untung ada Kak Nabila yang langsung menyambut kami. She welcomed,
"Adek-adek peserta Open House ya? Ayo-ayo! Nah, bikin 3 baris dan isi di sini. Eh, ada yang belum beli pin?"
Gue pun mengacungkan tangan.
"Oke, kalau mau beli pin tinggal ke Kak Alif aja nanti ya!", jelasnya.
"Oke Kaak!"

Selesai dengan pembelian pin dan informasi-informasi dari Kak Nabila (Thanks Kak! ^^), gue dan yang lainnya dipersilahkan masuk ke Common Room. Di dalam, ternyata udah banyak yang dateng dan sepertinya gue telat. Tapi alhamdulillah masih baru berbagi pengalaman dan belum masuk ke bagian penjelasan seleksinya. Tempat duduk penuh banget pas gue masuk. Tapi ga lama, akhirnya ada 3 bangku kosong yang pas buat gue, Suci, dan mamah. Ah, akhirnya gue bisa duduk juga.



Kak Adinda pun menjelaskan bagaimana seleksi yang nantinya akan gue tempuh kalau lulus (semoga!). Dan bener-bener jauh dari dugaan gue. Kak-guelupasiapanamanya-ngasih tau seperti apa soal tahap I saat tahunnya, kurang lebih seperti ini, "Danau apa yang diperebutkan oleh Pakistan dan Irak?"

Lo bisa jawab tanpa googling? Keren!

Dan masih banyak pertanyaan aneh lainnya yang sepertinya gue ga usah capek-capek buat belajar. Ini hanya masalah peruntungan, kawan. BUAHAHAHAHA, zzzz.

Gue tertarik ikut bertanya ke para volunteer (kakak-kakak yang ikut pertukaran pelajar ke luar negeri dan menjadi relawan dalam mengurus AFS ini). Volunteer yang pertama kali gue sambangi yaitu Kak Roby, yang sempat selama 11 bulan belajar di Amerika. WOW!

Ngobrol-ngobrol ngalor-ngidul, it was AMAZING to know how American's living! And it's really interesting, guys! Kak Roby dan Kak Turin cerita semuanya. Dan mereka ngasih saran buat kami. Thanks kak!

Masih penasaran, gue pun nanya ke salah seorang bule yang kebetulan ikut AFS Amerika dan ditempatkan di Bandung. Namanya Al (singkat ya?) dan she is an American yang sekarang sekolah di SMAN 3 Bandung. Pertama, gue nanya pake English (baca: yang sumpah belepotan banget. Lu ga tau gimaa rasanya ngobrol langsung dengan bule dan rasanya kehilangan semua memori tentang grammar, vocab, dll. Dan bodohnya, itu yang gue rasain), but she said something that I couldn't hear clearly. Finally, she asked me "Bahasa" and I got her mean. Dan pada akhirnya, gue ngobrol pake bahasa Indonesia. Beberapa fakta yang gue dapet:

Dari kiri ke kanan: Al, Gue, Fathin, dan Suci.
  • Dia udah 7 bulan tinggal di Bandung dan Bahasa Indonesia-nya udah termasuk lumayan.
  • Dia ga suka bakso, tapi mie ayam. Kenapa? Karena dia bilang mie Indonesia itu enak dan ayamnya juga. WOW, A+ for chicken noodle! Yiip yiip!
  • Sistem kelas di sekolah-sekolah Indonesia berbeda dengan di Amerika yang pake sistem moving class.
  • GUE LEBIH TINGGI DARIPADA DIA MAMEN! BUAHAHAHAHA. Ga percaya, check this out

Masih belum puas ngobrol sama bule, gue (masih ditemani Suci) mendatangi stand kakak-kakak yang pulang dari wilayah Eropa. Sempet gue grogi karena tempatnya lumayan rame dan kakaknya lagi ngobrol sama seorang bapak. Alhasil, gue menunggu saat yang tepat sampai kakak itu bilang, "Silahkan dilihat dek!" Gue lihat-lihat, dan meluncurkan beberapa pertanyaan. Kak Bintang menjawab dengan ramah yang membuat gue ga grogi-grogi amat. And he said, "Sebenernya kakak AFS Jogja, cuma kebetulan kakak lagi kuliah di ITB dan jadilah volunteer AFS Bandung". Gue cuma bisa mangap dan bilang, "WOW!" (Kata WOW itu mungkin udah yang ke berapa puluh kali semenjak gue menginjakkan kaki di Common Room itu). Gue pun dengan bangga, bilang, "Kakak jogjanya di mana? Saya juga dari Jogja!". Kenapa bangga? Jelas gue bangga karena bisa ketemu saudara sebangsa sesuku di Open House itu. Dia jawab, "Kakak dari kotanya dek, di Sleman. Kalau adek?" "Saya di pinggirannya, Kak. Kulon Progo".

Kak Bintang juga sempat menanyakan dari SMA mana, dan gue (masih dengan style-an sok bangga) menjawab dengan lantang, "SMAN 2 Tasikmalaya". Alhasil, karena ngerasa udah cukup akrab, gue ceritain ke Kak Bintang tentang kesusahan gue dan temen-temen yang lainnya buat dapetin secuil surat rekomendasi dari Kepala Sekolah. Dan gue dengan teman-teman yang lain cuma datang untuk survey pada hari itu. Mungkin entah karena terharu melihat perjuangan gue dan kawan-kawan (ceilah), Kak Bintang menyemangati kami. He said, "Wah niat banget ya kalian. Semoga usaha kalian sepadan sama hasilnya nanti. Sukses ya!". Ah, thank you Kak Bintang! ^^

Dan kita juga sempet foto bareng Kak Bintang. Here are the pics..



Dan akhirnya, kami pulang pukul 13.00 WIB yang artinya kami telah menghabiskan 4 jam lamanya di Common Room itu. Padahal ga kerasa sama sekali. Pokoknya asik banget! GREAT! Thanks buat semua kakak-kakak volunteernya, terutama Kak Roby, Kak Turin, Kak Al, Kak Bintang, Kak Nabila, and Kak Alif. ^^

    No comments:

    Post a Comment