Wednesday, February 2, 2011

Aku butuh rasa itu malam ini

Bonjour..
(aseek dah yang baru belajar French)


Hahaha, oke itu bahasa Prancisnya buat say hello. Gue baru belajar French 3 hari ini dari sebuah buku belajar berbahasa Prancis yang tebelnya naudzubilleh dan biasa gue baca di Perpustakaan Sekolah. Ga banyak sih yang gue dapet, karena gue belajar otodidak dan dibantu oleh temen-temen gue (baca: para makhluk absurd), sehingga gue dengan fasihnya bisa mengucapkan kata oui (baca: yang dibaca 'wi') yang berarti 'iya'.


Baiklah, hari ini ga terlalu banyak kejadian yang istimewa. Dan untuk KEDUA KALINYA, pagi di bulan Februari ini TERCORENG! Kenapa? 

Masih sama dengan kasus yang lalu sodarah (baca postingan gue yang sebelumnya), gue (baca: masih bersama para makhluk absurd) sedang di perjalanan sehabis ngambil buku absensi di piket. Gue belok karena mau nganterin Acid beli minum di KOPSIS. Tapi temen gue, Dina, maksa ke kelas dulu, tapi kita udah terlanjur belok. Saat turun tangga, tiba-tiba muncul sesosok syaitonirojim dari arah ruang guru. Sosok itu ngelewatin kita dengan begitu saja. Dina berkata, (dengan suara agak keras tentunya), "TUH, KATA GUE JUGA APA, MENDING KE KELAS AJE!". Gue pun ga mau kalah heboh dong! Lalu gue berkata, (dengan suara yang ga kalah keras), "AH IYA. JADI AJA 2 PAGI DI FEBRUARI GUE TERCORENG SUDAH!". Kita tetep lurus ke KOPSIS, ga peduli sesosok itu bakal denger atau kagak, WE DON'T CARE AT ALL.


Jam demi jam pun berlalu, sampai akhirnya tiba saatnya sekolah bubar. Gue langsung pulang ke rumah. Saat nyampe di rumah, gue ngerasa ga biasa. Tanya kenapa? Nih ya, biasanya gue pulang sore, minimal jam 4 sorean lah, nah ini jam 2 udah balik? Ga biasa gimane coba. Tapi, gue di rumah cuma bentar karena jam setengah 3 gue ada urusan di rumah Dina buat nyelesain proposal (yang semoga cepet kelar!).


Sampe di rumah Dina, gue harus cepet-cepet soalnya sang tuan rumah bakalan ada acara jam 3. So, setelah dari rumah Dina, gue memutuskan untuk ke rumah Suci karena Acid telah menanti gue dengan setia (?).


Saat gue nyampe di rumah Suci, sang tuan rumah baru saja bangun tidur. Mata Suci yang udah sipit, ditambah dia baru bangun tidur, sudah lebih dari cukup membuat gue mengantuk pas liat wajahnya. Tapi, bagaimana pun itu, gue harus tetap semangat menyelesaikan proposal ini! DEMI TUMPAH DARAH BANGSA INDONESIA, BADAI PUN KAN KUTERJANG! (mata berbinar binar-mengepalkan tangan di dada) (backsound: Garuda di dadaku).


Ngedit proposal akhirnya selesai. Setelah itu, ga ada kerjaan tentunya. Gue jadi kepikiran, seharian ini gue ga ketemu dia (baca: orang yang ada di mimpi gue sampe 5 kali) sama sekali. Tumben. Tapi, Acid sama Suci bilang kalau mereka ketemu di masjid. Oke, alhamdulillah, dia masih hidup.


Karena ga ada kerjaan itulah, (setelah solat dan segala macam tentunya), Suci mengeluarkan makanan saktinya, yaitu RUJAK! Yap, dalam sebuah mangkuk, kami bertiga makan rujak itu di depan rumahnya ditemani hujan yang mulai reda. Tak terasa rujak yang tadinya ada di mangkuk itu telah disulap (?) hingga akhirnya tidak ada sisanya sama sekali (ah, bilang aja dimakan). Oke, gue ngaku, itu emang kita yang makan, hehehe. Dengan mangkuk kosong itu, kita ngobrol ngalor-ngidul. Sampe akhirnya gue bilang kayak gini dengan gaya sexeh dan imut gue, "Eh eh, liat blog gue dong, ada postingan terbaru judulnya Keharusan di Awal Februari, liat ya!". Dan ga kerasa, pas gue menatapkan mata ke depan, ada seorang cowo berkaos hitam di seberang rumah melambaikan tangan ke gue. GUE BENGONG SEKETIKA SODARAH! Apa ini efek dari gaya sexeh dan imut gue itu? Oh, semoga saja tidak, Tuhan. Dan akhirnya gue mengajak Acid dan Suci masuk ke dalam, karena gue takut sesuatu yang buruk terjadi.


Sorenya, makin ga ada kerjaan. Suci langsung buka laptop dan online. Gue cuma ngeliatin aja. Acid masih ber-sms-an ria sama pacarnya, Firman. Setelah solat magrib, Suci masih meneruskan kegiatan online-nya itu. Suci mulai buka account facebook dia (baca: orang yang selalu ada di doa-doa gue). Gue mulai panik. Suci mulai buka foto-fotonya. Gue mulai panas dingin. Suci mulai buka foto-fotonya yang bikin gue melting. Gue langsung tewas seketika, sodarah. Eh, boong ding, kalau gue tewas, mana ada postingan ini. Makanya baca yang bener dong!


Oke, cukup sudah Suci buat gue galau malam ini. Saat bagian gue mau bikin Suci galau, babeh gue sudah datang menjemput. Oh ayahanda, kenapa kau datang saat ananda ingin membalas dendam kepada dirinya? (gaya mellow).


Sebelum pulang, pastinya gue pamitan dulu dan gue nitip pesen ke Acid, "Cid, tolong bikin Suci galau malam ini!", Acid bilang, "Siap, nad!".


Baru aja, gue lihat foto-fotonya (yang difoto tanpa ia sadar oleh temen gue). Gue amati, gue cermati, gue kaji, gue imut (?), gue lihat matanya. Di situ, gue melihat ada sesuatu yang lain. Gue ga tau itu apa, tapi itu yang bikin mata gue berkaca-kaca sekarang, yak sekarang, saat gue sedang ngetik postingan ini. Gue lihat semacam cinta. Bukan! Bukan cinta. Tapi lebih daripada itu. Jujur, gue ga tau apa itu, gue sama sekali ga tau.


Di tengah hujan seperti ini, gue hanya butuh selimut. (Lah, kagak romantis-romatis amat sih!) Oke, ganti.


Di tengah hujan seperti ini, gue hanya butuh satu. Gue butuh dia. Entah kenapa, satu kali gue ketemu sama dia, gue duduk berdua, hanya berdua sama dia, rasanya beda dan belum pernah gue rasain sebelumnya.




Tapi gue butuh rasa itu malam ini, saat hujan mengguyur bumi ini.






Dan malam ini, apa yang akan terjadi sodarah?


Kita lihat saja esok hari.

No comments:

Post a Comment