Sunday, January 23, 2011

Holiday across the sea

Hellow sodarah-sodarah sebangsa dan setanah air, seperjuangan dan seangkatan, seiman dan seakidah, senasib dan sepiring (?), gue kembali lagi! Ya, gue tau kalian pasti kangen sama gue, gausah ditahan gitu, kalau mau muntah ya muntah aja sekalian. Tapi tenang aja, gue masih imut (?).

Oke, kalian pasti bertanya-tanya kemanakah gue selama beberapa hari kemarin, kenapa ga ada postingan terbaru, kenapa hidup kalian terasa sepi, kenapa gue masih imut (?). Untuk pertanyaan terakhir, jawabannya masih dirahasiakan. Tapi untuk semua pertanyaan yang muncul di otak kalian, gue akan ngasih jawabannya di bawah ini.



Tepat tanggal 5 Januari kemarin, gue dan keluarga pergi ke Lampung. Tanya kenapa? Rencananya keluarga gue mau nganterin nenek gue pulang, setelah beliau nemenin gue dan adek gue selama lebih dari satu bulan. Berangkat setelah dzuhur, gue tidur selama di perjalanan. Ya, tidak aneh memang, tapi -seperti biasanya- gue terbangun saat masuk tol. Itu pasti dan selalu. Hingga sampai di Pelabuhan Merak sekitar pukul 17.30 WIB. Menunggu bongkar muatan kapal yang cukup memakan waktu tidak membuat keimutan gue menghilang, sodarah (?). Sahabat gue, Suci, ngesms "nad, mas **** ngestat blablabla". Secepat kilat, gue lansung check fb, dan memang bener, itu status dia. Tapi, apa artinya? Oh, Tuhan, dan gue langsung chat bareng sahabat gue itu. Ga kerasa, gue nangis. Ya, nangis di atas kapal ferry, di tengah Selat Sunda, saat petir dan kilat saling berlomba. Suasana yang pas memang. Dan gue tetep nangis. Untungnya gue bawa jaket, so gue tutupin muka gue dari kejaran media massa.

Yap, setelah perjalanan laut itu, sekitar pukul 20.30 WIB mobil gue lepas landas (?) di jalanan. Gue sempet tidur, dan mimpi. Mimpinya sebentar, tapi aneh. Ah, mungkin ga seharusnya gue ceritain di sini. Jangan marah yaa, cupcupcup..

Selama 2 hari 2 malam gue menghabiskan waktu di Lampung, di tanah kelahiran bokap gue, hanya beberapa foto yang bisa gue dapat. Tanya kenapa? Kota Gajah, kota kelahiran bokap gue, tidak terlalu banyak memiliki keindahan alam yang memikat menurut gue.

Akhirnya gue balik dengan membawa kemplang (yang sampe sekarang si kemplang ini menjadi sebuah filosofi cinta buat gue).

Dan di perjalanan pulang, gue sempat bikin sebuah tulisan dengan bahasa yang bener-bener baku. Gue tulis itu setelah gue membaca novel The Ghost Writer yang artinya gue terinspirasi oleh novel itu. Do you wanna read? Cekidot...

... Terbangun sekitar pukul empat waktu setempat. Ya, para nyamuk keparat itu yang melakukannya. Seluruh tubuhku sepertinya ludes oleh gigitan-gigitannya dan benjolan yang mereka tinggalkan. Aku hanya butuh sekitar sepuluh detik untuk menyadari hal itu. Dengan semangat '45 sambil menenteng sikat gigi di tangan dan lilitan handuk di leher, derap langkah kaki ini menuju kamar mandi dengan gaya di era 60-an. Gelap, ya satu kata yang mampu menggambarkan pagi buta dengan listrik yang padam saat itu. Dengan sedikit keraguan, aku masuk ke dalam kamar mandi yang hanya bercahayakan lampu teplok-sebutan orang kami untuk sebuah lampu berbahan bakar minyak. Tidak terlalu terang memang, tapi setidaknya aku bisa melihat di mana air dan gayung. Setelah menanggalkan piyama yang kupakai semalam, kubasuh rambut hingga ujung kaki. Selama aku mandi, hanya suara air basuhan itulah yang kudengar, tak ada yang lain-kecuali suara jangkrik tentunya. 15 menit mandi rasanya seperti seabad. Dingin menusuk kulit hingga ke tulang. Aku memang tidak terlalu percaya pada hantu atau apapun itu, tapi entah mengapa di subuh itu-banyak orang yang bilang bahwa sihir merajalela saat itu-aku merasa aneh. Ya, mungkin karena aku terlalu tersugesti oleh kata-kata itu-maksudku sihir itu. Sampai akhirnya aku bisa mengeluarkan seluruh jasadku dari kamar mandi itu dengan selamat...

Fantastis bukan?

Hahaha, oke oke gue ngerti, ya itu tulisan barangkali (bukan 'barangkali' mungkin, udah 'memang') ga istimewa. Tapi kau tahu sodarah? Gue bikin ini selama 2 jam pas gue lagi di perjalanan Selat Sunda. Ya, filosofis memang.

No comments:

Post a Comment