Saturday, September 17, 2011

Galau itu...

Bismillah.

Assalamu'alaikum guys!

Long time no see ya, how are you? It's been so long since my last update. Mehehehe. Maklum, hape gue zadul, tidak dilengkapi dengan fitur untuk blogging dan harus buka-tutup laptop. Malezzzzzzzzz.

Oke, di sini gue akan mencoba untuk menyikapi dan mengomentari fenomena paling spektakuler sepanjang tahun ini. 1 word, 5 letters, and means everything. Ji-ei-el-ei-yu. GALAU (I don't know what you say it in English -_-).


Kegalauan yang dialami para remaja Indonesia semakin lama semakin meluas. Entah itu galau dalam bentuk apapun, misalnya, galau gara-gara ga dapet duit, cintanya bertepuk sebelah tangan, TMT, LDR, DSLR, SLR *eh itu mah kamera* dll.

Jujur, gue juga pernah merasakan yang namanya galau (bagi kalian para pembaca setia blog gue ini, pasti ga akan tanya kenapa gue galau). Ya hampir sepanjang tahun ini juga.  Bahkan sejauh ini, hal paling gila yang pernah gue lakuin saat galau adalah nangis di pojok. Yap, nangis di pojokan kamar. Meskipun kamar gue tidak berpojok, gue tetep maksain untuk nangis di pojok. Yaah namanya juga galau *ngeles*.

Nah itu dia salah satu efek negatif dari galau. Lo bisa lupa segalanya. Lo bisa lupa dunia yang ada di sekitar lo. Bahkan ga bisa dipungkiri, lo bisa lupa akan Tuhan *jengjeeeng*. Astagfirullah semua..Astagfiiii..rullaaaah. Naudzubillah yah. Sesuatu.

Masih banyak efek negatif dari galau, misalnya, membuat orang jadi tempramental dan suka menceracau sendiri. Ya beda-beda tipis sama orang gila *eh. Seriusan loh, gue pernah ngalamin itu. Dan yaah, bener, gue sering menceracau sendiri. Seperti di beberapa postingan-postingan sebelum ini. Hampir semuanya adalah hasil ceracauan sendiri.

Namun gue tau, Allah menciptakan segala sesuatu itu pasti ada hikmahnya. Hal sekecil apapun itu. Insya Allah, gue yakin, kalau galau itu digunakan dengan cara yang benar pasti bisa digunakan untuk mengingat Allah.

Sejak kapan galau bisa inget Tuhan?

Eh lu-lu pada ketinggalan zaman sih. Makanya, kalau lu dewasa, insya Allah gue yakin lo bisa memandang segala sesuatu dengan kacamata yang positif (bukan kacamata lensa positif, maksudnya dengan pikiran yang positif). Insya Allah semuanya...Insyaaaa..Allah...

Sekarang, pertanyaan terbesarnya adalah
Bagaimana galau bisa jadi bermanfaat?
Insya Allah, jawabannya masih sedang dalam tahap proses penelitian. Atau mungkin kalian mau bantu gue mencari jawabannya. Silahkan di email ke nanadaidan@gmail.com. Terima kasih. Cheers. :)

Wassalam!

No comments:

Post a Comment